Usai ajang Premier League musim ini resmi berakhir Minggu malam WIB, Brighton and Hove Albion mengambil keputusan untuk memecat manajer Chris Hughton usai timnya dikalahkan oleh Manchester City dengan skor telak 1-4 di kandang sendiri.
Hughton sebenarnya musim ini mampu menghindarkan Brighton dari jerat degradasi, namun pihak manajemen klub merasa bahwa pelatih asal Republik Irlandia itu gagal membawa timnya ke level yang lebih tinggi.
Keraguan dari pihak manajemen Brighton terhadap Hughton lantas semakin besar setelah timnya dipermalukan oleh Manchester City dalam laga terakhir Liga Inggris musim ini di Amex Stadium. Kemenangan telak itu juga memastikan The Citizens mempertahankan gelar juara Premier League musim ini.
“Chris sudah menjalankan tugas yang sangat luar biasa bagi kami selama empat setengah musim terakhir. Pertama ia memberikan klub ini dalam hal kestabilan. Setelah itu ia berhasil membawa kami mencapai babak play-off di musim penuh pertamanya, lantas promosi ke ajang Premier League dan dalam dua musim beruntun berhasil mempertahankan posisi kami di Premier League,” ungkap Tony Bloom selaku pimpinan klub Brighton di situs resmi mereka.
“Ini adalah salah satu keputusan tersulit yang harus saya ambil sebagai pimpinan Brighton and Hove Albion, namun jika melihat bagaimana perjuangan yang kami lakukan di sepanjang parih kedua musim ini maka kami harus membuat keputusan ini,” tambahnya.
Setelah meraih tiket promosi otomatis ke ajang Premier League, Hughton sukses membawa timnya mengakhiri musim debut di ajang Premier League dengan bertengger di posisi ke-15.
Musim ini performa Brighton sejatinya sangat menjanjikan di paruh pertama. Akan tetapi, performa Brighton menurun drastis sejak memasuki tahun 2019 dengan hanya mampu meraih dua kemenangan. Hasil itu membuat mereka hanya mampu bertengger di posisi ke-17 klasemen akhir musim ini dengan hanya mengantongi keunggulan dua poin dari Cardiff City yang terdegradasi.